Langsung ke konten utama

Pembulatan dan Penaksiran Lengkap Dengan Pembahasan Contoh Soal

Pembulatan dan Penaksiran - Materi matematika kelas 4 salah satu yang diajarkan yaitu tenang pembulatan dan penaksiran. Pembulatan dan penaksiran merupakan suatu pemikiran yang menghasilkan prakiraan (kira-kira) sehingga, dari hasil prakiraan tersebut sering dilakukan pembulatan. Di bawah ini merupakan penjelasan mengenai pembulatan dan penaksiran.

Pembulatan dan Penaksiran

1. Pembulatan

Dalam pembulatan sebuah bilangan terdapat aturan atau ketentuan. Aturannya adalah sebagai berikut:
Pembulatan Menuju Puluhan Terdekat
- Angka satuan yang kurang dari 5 maka pembulatannya ke bawah
- Angka satuan yang lebih dari atau sama dengan 5 maka pembulatannya ke atas

Contoh :
Angka 34 dibulatkan menjadi 30 (karena posisi satuan 4 nilainya kurang dari 5, maka dari itu dibulatkan ke bawah)
Angka 57 dibulatkan menjadi 60 (karena posisi satuan 7 nilainya lebih dari 5, maka dari itu dibulatkan ke atas)

Pembulaan Menuju Ratusan Terdekat
- Angka puluhan yang kurang dari 50 maka pembulatannya ke bawah
- Angka puluhan yang lebih dari atau sama dengan 50 maka pembulatannya ke atas
Contoh :
Angka 136 dibulatkan menjadi 100 (karena nilai 36 kurang dari 50)
Angka 179 dibulatkan menjadi 200 (karena nilai 79 lebih dari 50)

Pembulatan Menuju Ribuan Terdekat
- Angka ratusan yang nilainya kurang dari 500 maka pembulatannya ke bawah
- Angka ratusan yang nilainya lebih dari atau sama dengan 500 maka pembulaannya ke atas
Contoh :
2480 dibulatkan menjadi 2000 (karena 480 kurang dari 500)
2560 dibulatkan menjadi 3000 (karena 560 lebih dari 500)

2. Penaksiran
Penaksiran merupakan perkiraan yang dilakukan untuk hasil sebuah hitungan. Dalam melakukan penaksiran terdapat aturan - aturan pembulatan agar hasil yang diperoleh bisa mendekati hasil operasi hitung yang sebenarnya.

A. Penaksiran Penjumlahan dan Pengurangan
Contoh :
1. Cobalah untuk menaksir penjumlahan dan pengurangan dari bilangan - bilangan tersebut !
a. 7.253 + 2.567 = ...
b. 2.754 - 1.523 = ...

Penyelesaian :
Terlebih dahulu kita bulatkan angka - angka tersebut menuju ribuan terdekat.
a. 7.253 dibulatkan menjadi 7.000
    2.567 dibulatkan menjadi 3.000
Kemudian baru dilakukan penaksiran, sehingga : 7.000 + 3.000 = 10.000
Kita bisa membandingkan dengan hasil yang sebenarnya : 7.253 + 2.567 = 9.820 (mendekati 10.000)

b. 2.754 dibulatkan menjadi 3.000
    1.523 dibulatkan menjadi 2.000
Sehingga hasil penaksirannya adalah : 3.000 - 2.000 = 1.000
Bandingkan dengan hasil yang sebenarnya : 2.754 - 1.523 = 1.231 (mendekati 1.000)

B. Penaksiran Perkalian dan Pembagian
Penaksiran perkalian dan pembagian caranya sama dengan langkah penaksiran penjumlahan dan pengurangan hanya yang membedakan adalah bentuk dari operasi hitungnya yaitu perkalian dan pembagian.

Perhatikan contoh soal berikut :
a. 256 x 312 = ...
b. 1290 : 714 = ...

Penyelesaian :
a. 268 x 342 = 300 x 300
                      = 90.000
Hasil yang sebenarnya adalah : 268 x 342 = 91.656 (mendekati 90.000)

b. 1290 : 514 = 1.000 : 500
                       = 2
Hasil yang sebenarnya adalah : 1290 : 514 = 2,50972 (mendekati dengan 2)

Demikianlah materi mengenai Pembulatan dan Penaksiran. Semoga kalian bisa mempelajari dan memahami soal - soal yang diberikan dengan mudah. Selamat belajar!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pemfaktoran Bentuk Aljabar Kelas 8 SMP Dilengkapi Pembahasan Contoh Soal

Pemfaktoran Bentuk Aljabar - Pemfaktoran suku aljabar merupakan bentuk penjumlahan suku - suku ke dalam bentuk perkalian atau faktor. Sebagai contoh, bentuk aljabar xy merupakan hasil perkalian dari x dan y ( xy = x x  y). Dari perkalian tersebut, dapat disimpulkan bahwa faktor dari xy adalah  x dan y. Sedangkan bentuk aljabar a (x + y) faktornya adalah a dan (x + y). Untuk lebih memahami materi ini, perhatikan baik - baik penjelasan di bawah ini. Hukum Distributif dalam Pemfaktoran Suku Aljabar Dalam pemfaktoran bentuk suku aljabar, hukum distributif berlaku aturan : a x (b + c) = (a x b) +  (a x c) Perhatikan contoh soal berikut : Faktorkanlah bentuk aljabar di bawah ini : A. 4 x 2  + 8x 2 y B. 8abc + 12xyz Penyelesaian : Dalam menjawab bentuk soal seperti di atas, kita harus mencari FPB dari setiap suku yang ada dalam bentuk aljabar tersebut : A. 4 x 2  + 8x 2 y = 4 x 2  (1 + 2y) B. 8abc + 12xyz = 2 (4abc + 6xyz) Faktorisasi Bentuk Kuadrat x 2  + 2xy

perbedaan permutasi dan kombinasi

Pengertian Permutasi dan Kombinasi Permutasi adalah banyaknya cara untuk membuat susunan dengan jumlah pada suatu anggota tertentu dari anggota-anggota suatu himpunan. Kombinasi ialah banyaknya cara memilih anggota pada jumlah tertentu dari dari anggota-anggota suatu himpunan. Atau dengan kalimat lain kombinasi yaitu banyaknya cara membuat himpunan bagian dengan jumlah anggota tertentu dari anggota-anggota suatu himpunan. Rumus Permutasi Misal diketahui himpunan memiliki anggota sejumlah n, maka susunan terurut yang terdiri dari r buah anggota dinamakan permutasi r dari n, ditulis sebagai P(n,r) dimana r lebih kecil atau sama dengan n. Rumus permutasi adalah sebagai berikut. rumus permutasi Jika r = n , Maka P (n,n) = n ! (ingat 0!=1) Contoh untuk menghitung banyaknya cara menyusun urutan dua huruf dari huruf-huruf a, b, c adalah sebagai berikut. Rumus Kombinasi Misal diketahui suatu himpunan mempunyai anggota sejumlah n, maka pemilihan r buah angg

Pengertian Dan Macam - Macam Simetri Pada Bangun Datar

Macam - Macam Simetri Bangun Datar - Setiap bangun datar mempunyai sifat tersendiri yang menjadi ciri khas bangun datar tersebut. Diantara sifat - sifat tersebut ada yang dinamakan simetri. Dalam pembahasan kali ini kita akan membahas materi yaitu mengenai macam - macam simetri pada bangun datar. Untuk lebih jelasnya perhatikan bik - baik pembahasan di bawah ini. Pengertian Dan Macam - Macam Simetri Pada Bangun Datar Simetri Lipat Simetri lipat pada bangun datar didefinisikan sebagai banyaknya lipatan pada bangun datar yang bisa membagi bangun datar tersebut sehingga setengah bagian dari bangun datar tersebut bisa menutupi setengah bagian yang lain. Garis yang dapat membagi sebuah bangun datar menjadi dua dan kongruen disebut sebagai sumbu simetri. Perlu diketahui bahwa tidak semua bangun datar mempunyai garis yang disebut dengan sumbu simetri. Beberapa bangun datar tidak memiliki sumbu simetri sama sekali. Di bawah ini beberapa gambar bangun datar yang memiliki